Sembilan Siswa SMK Telekomunikasi Tunas Harapan PKL di Malaysia
Semarang – Sebanyak 9 siswa SMK Telekomunikasi Tunas Harapan telah melaksanakan Praktik Kerja Industri (PKL) di Malaysia. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk membekali siswa-siswi dalam menghadapi ketatnya persaingan global. Terlebih saat ini Indonesia sedang menyiapkan generasi untuk menyongsong revolusi industri 4.0. Sehingga akan sangat tepat, jika siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan; bukan hanya dalam skala nasional namun juga internasional.
PKL luar negeri yang dilaksanakan tahun 2019 ini terbagi menjadi 2 wilayah, dengan 2 jurusan berbeda. Jurusan Multimedia (MM) di Kuala Lumpur dan jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di Tawau. Bagi anak-anak Multimedia, ini adalah sesuatu yang baru karena ini adalah tahun pertama PKL di luar negeri. Namun, untuk TKR kegiatan ini sudah berjalan lebih dari 8 tahun.
“Awesome, sangat rekomended deh pokoknya, untuk yang mau PKL di Malaysia,” tutur Ahmad Jamalidin, salah satu peserta PKL yang berada di Kuala Lumpur. Ia mengatakan bahwa banyak hal yang bisa dipelajari di sana, mulai dari membuat konsep, ambil gambar, edit video, serta lika-liku yang dihadapi dalam dunia editing video dapat dipelajari di sana. Terlebih Lawa Photography, yang beralamat di Jalan Rima Pelangi 3 Kuala Lumpur ini adalah salah satu perusahaan ternama. Perusahaan tersebut selalu menjadi langganan Avon Malaysia, RHB Bank, dan KBRI Kuala Lumpur dalam pembuatan video kebutuhan mereka. Tak jauh berbeda, kegiatan PKL di Tawau pun berjalan dengan sangat baik. Anak-anak mendapat berbagai pengalaman dalam dunia kerja.
Wisnu Handoko, selaku kepala sekolah menuturkan bahwa PKL di luar negeri akan sangat bermanfaat untuk kehidupan para siswa. Bukan hanya mempelajari teknologi yang ada, namun mereka juga bisa mempelajari kultur atau budaya kerja yang ada di sana. Para siswa peserta PKL diharapkan mampu mempelajari dan membandingkan budaya kerja di luar negeri dan di Indonesia, untuk kemudian diambil hal-hal yang positif dan dapat diterapkan di negara kita.
Lebih lanjut, kepala sekolah berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di situ. Ke depan sekolah akan berusaha mencari jaringan dan kerja sama yang lebih luas. Bukan hanya ke Malaysia namun juga dengan negara-negara lain seperti Singapura dan Jepang (SB-Red.)