“Saya Janji Traktir Kamu di Osaka !”
Itulah kalimat terakhir yang diucapkan Mr. Sigit Widodo — Presiden Direktur PT. Fukusuke Kogyo Indonesia, Wakil Direktur di PT. Fukusuke Kogyo — kepada belasan murid kelas XI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang masih ngobrol santai sesaat setelah kegiatan Kelas Inspirasi berakhir. Pada sesi obrolan santai tersebut belasan murid menemui secara khusus Mr. sigit Widodo untuk bertanya banyak hal tentang peluang dan tantangan di masa depan. Beliau memberi challenge kepada para siswa untuk mengambil peluang kerja atau studi, salah satunya ke negara Jepang. “Kalau sudah sampai Jepang kabari saya, Saya janji traktir kamu di Osaka!”, ujar beliau.
Pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025 bertempat di ruang masjid lantai 2, Humas SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menyelenggarakan Kelas Inspirasi dengan tema “Bold Vison for Bright Future”, bekerja sama dengan PT. Fukusuke Kogyo Indonesia. Pada kesempatan itu hadir Bapak Sigit Widodo selaku Presiden Direktur PT. Fukusuke Kogyo Indonesia sebagai narasumber, hadir pula Senny Mardhotillah alumni Jurusan TKJ yang saat ini sebagai Asisten Manager Keuangan Urusan Perpajakan dan Admin IT pada Perusahaan tersebut.
Untuk kesekian kalinya hadir di SMK, Mr. Sigit Widodo memberikan inspirasi dan motivasinya kepada 500-an murid kelas XI dan kelas XII. Banyak hal inspiratif yang disampaikan selama 2,5 jam, diantaranya adalah inspirasi tentang lika-liku kehidupannya hingga menjadi seorang Presiden Direktur sebuah perusahaan asal Jepang. Bahwa visi dan cita-cita harus ditancapkan sebagai motivasi untuk meraih kesuksesan di masa depan, biarkan mengalir sesuai skenario Tuhan, optimis, pantang menyerah disertai usaha dan doa, maka suatu saat kita baru sadar bahwa apa yang kita raih saat ini adalah apa yang dahulu kita visikan.
Pada kesempatan itu disampaikan pula bahwa di perusahaan yang dipimpinnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan lain, diantaranya adalah tidak ada outsourcing, semua karyawan tetap. Kemudian karateristik lainnya, tidak pernah merekrut karyawan lulusan sarjana, tapi lulusan SLTA, utamanya SMK yang kemudian dididik, diberi peluang untuk maju, belajar dan menjadi leader-leader pada perusahaan hingga level manager, bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi direktur. “Tidak perlu jauh-jauh, mbak Seni ini kakak kelas kamu dulu, masuk Fukusuke dengan ijazah SMK jurusan TKJ, karena kinerjanya bagus, saya beri tawaran untuk pindah dari produksi ke bagian administrasi, kemudian saya beri tantangan untuk belajar akuntansi perpajakan dan ternyata bisa, sekarang dia urusi pajak miliaran, anak SMK loh bukan alumni Fakultas Ekonomi, siapa tahu kelak menjadi manager keuangan menggantikan manager saat ini kalau nanti pensiun”, kata Mr. Sigit. (HB)